Kenapa Saya Menulis?
- Tiara A
- Nov 28, 2020
- 2 min read
Updated: Dec 20, 2020
Akhir-akhir ini saya bertanya pada diri saya, kenapa sih saya menulis. Kenapa saya susah-susah bikin konten tulisan diblog ini ataupun di instagram? Gara-gara pertanyaan-pertanyaan itu, saya akhirnya sedikit merenung. Butuh waktu agak lama hingga akhirnya saya menemukan jawabannya.
Satu hal yang saya temukan, ternyata menulis itu sebuah penyembuhan. Banyak dari kita yang memiliki masalah dan ngga tau gimana cara menyelesaikannya. Ingin bercerita tapi ngga tau sama siapa. Bukan karena ngga punya teman, hanya saja takut merepotkan. Ditambah lagi saya ngga ingin kelihatan lemah dimata mereka. Sebetulnya hal ini bukanlah hal yang baik. Saya menyadari itu. Merepotkan dan bener-bener menyakitkan bertahan sendirian dan berpura-pura baik-baik saja. Saya ngga tau, apakah salah satu dari kamu yang baca tulisan ini mengalami hal yang sama dengan saya atau setidaknya ada yang mengerti tentang perasaan ini.
Lalu saya menyadari sikap dan perasaan saya yang seperti itu yang menyebabkan saya semakin banyak pikiran, stress, bahkan agak depresi. Ngga tau bagaimana cara mengatasinya, akhirnya saya hanya meluapkan semua yang saya rasakan melalui tulisan. Lucunya, lewat tulisan saya seakan berbicara dengan diri saya tanpa suara. Saya menyelami diri saya yang sebenarnya. Apa yang saya inginkan, apa yang saya harapkan. Berbicara semakin dalam hingga akhirnya menemukan jawaban. Emosi saya agak teredam, pikiran-pikiran saya juga tersalurkan.
Meskipun sampai sekarang saya merasa masih terlalu menutup diri, masih belajar kapan harusnya saya meminta pertolongan. Tapi setidaknya saya tau, bahwa seperti inilah saya harus bertindak. Dan saya merasa tindakan yang harus saya terus adalah menulis, karena saya merasa ini adalah metode penyembuhan. Saya juga sadar ternyata selama ini saya menulis konten di instagram atau pun di blog ini bukanlah sesuatu yang memberatkan. Kenapa ngga memberatkan? Tentu saja karena saya menulisnya dengan hati, bukan paksaan karena ingin terkenal.
Saya mungkin akan merasa menyesal jika tulisan saya terus saya pendam dan saya baca sendiri. Mungkin saja diluar sana sebenarnya ada yang memiliki perasaan yang sama, mengalami masalah yang sama dan mereka belum menemukan solusinya. Maka dari itu saya ingin membagikan semua perasaan yang sudah saya tuang kedalam tulisan. Siapa tau ternyata tulisan-tulisan yang saya buat dapat membekas ketika seseorang membacanya. Saya memang tidak sehebat itu, tapi tidak ada yang tau kalau tidak mencobanya, bukan?
Saya pernah baca kutipan dari John Gardner,
Gagasan seorang penulis adalah hal-hal yang menjadi kepeduliannya
Sekali lagi, saya bukan penulis hebat, saya bahkan ngga bisa menyebut saya seorang penulis. Yang saya lakukan hanyalah menulis, dan semua yang saya tulis adalah wujud kepedulian saya. Ya kepedulian untuk diri saya sendiri dan untuk diri-diri diluar sana yang memiliki perasaan yang sama dengan saya.
Jadi, cukup disini perbincangan yang agak panjang ya ternyata. Saya punya lagu buat nemenin hari kamu. Semoga kamu segera menemukan alasan kenapa kamu ingin melakukan sesuatu.
Comentarios